Aksara Ulu Didigitalisasi Tim Dosen Universitas Bengkulu

ilustrasi aksara ulu
Aksara ulu atau kaganga yang digunakan dalam bahasa daerah di Sumatera bagian selatan didigitalisasikan oleh tim dosen dari Universitas Bengkulu. Harapannya, ini akan mempermudah upaya konservasi dan pembelajaran naskah ulu. 

Salah seorang anggota tim dosen Universitas Bengkulu (Unib) yang juga pakar aksara ulu, Sarwit Sarwono, Selasa (24/9/2013), mengatakan, digitalisasi aksara ulu dimulai tahun 2001 dan selesai 2004. 

Hasilnya berupa prototipe aksara ulu dalam bentuk hiperteks. Prototipe itu kini masih memerlukan penyempurnaan. 

“Hasil konkret penelitian kami adalah kita bisa mengetik aksara ulu dalamkeyboard komputer. Aksara ulu dari berbagai daerah seperti Pasemah, Rejang, Serawai, Kerinci, dan Lampung sudah bisa masuk dalam daftar jenis huruf atau font dalam komputer,” kata Sarwit.

Sarwit menerangkan, digitalisasi aksara ulu dimulai dengan mengidentifikasi huruf-huruf yang ada di dalam naskah ulu asli termasuk semua sandangan atau tanda bacanya. Setiap huruf dan sandangan itu diukur dan dibuatkan bidang geometrisnya sebelum kemudian digambar. 

Salah satu anggota tim digitalisasi aksara ulu dari Fakultas Teknik Unib, Boko Susilo, menambahkan, karena aksara ulu beserta sandangannya sangat banyak, tombol yang ada dalam keyboard tidak cukup untuk mewakili semua aksara ulu yang ada. 

Akhirnya ada aksara ulu baru muncul di layar komputer setelah kita menekan dua tombol atau lebih.

Digitalisasi aksara ulu tersebut, ujar Sarwono, dilatarbelakangi oleh keinginan untuk bisa mereproduksi naskah kuno ulu yang ada di Bengkulu. Naskah ulu di Bengkulu yang mayoritas ditulis pada bambu sangat rentan rusak jika terlalu sering dipegang atau dipinjam bahkan untuk keperluan riset sekalipun. 

Jika naskah yang umurnya ratusan tahun itu sudah disalin maka salinan naskah itu bisa diakses, dibawa ke mana saja, serta dapat diakses siapa pun dan di manapun dengan leluasa. “Kalau menyalin naskahnya dilakukan hanya dengan memotretnya akan sulit karena media penulisaannya bambu yang tidak datar,” ujar Sarwit. 

Menulis aksara ulu dalam komputer juga akan memudahkan dosen atau guru yang mengajar aksara ulu atau bahasa kaganga. Hasil digitalisasi aksara ulu tersebut kemudian dikembangkan ke dalam beberapa inovasi baru oleh mahasiswa tingkat sarjana di Unib. 

Salah satunya ialah media pembelajaran aksara ulu untuk siswa kelas IV sekolah dasar (SD) yang dibuat oleh mahasiswa Teknik Informatika Unib Gita Agriani Kasel.

Bambang Dasuki, Terang di Dalam Gelap

Bambabg Dasuki

Empat puluh enam tahun lalu, kegelapan menjadi teman Bambang Basuki (63) saat penglihatannya terenggut tiba-tiba. Namun, Bambang tidak menyerah dan bekerja menciptakan "terang" bagi tunanetra lainnya.

Di balik dinding bangunan di pojok Jalan Gunung Balong, Jakarta Selatan, itu para tunanetra yang haus ilmu menjadi raja. Di kantor Yayasan Mitra Netra itulah tersedia ribuan judul buku dalam huruf braille sehingga dengan rabaan jari, mereka dapat membacanya.
Setiap tahun, sekitar 150 judul buku digandakan menjadi 5.000 volume buku braille. Pekerja di yayasan itu—baik yang bermata awas maupun tunanetra—mengembangkan teknologi buku braille dengan komputer. Peranti lunak didesain untuk mengubah file teks berbahasa Indonesia dan Inggris menjadi file braille. Mereka pun menyempurnakan sistem braille Indonesia bidang bahasa, matematika, fisika, dan kimia. Selain itu, juga dibangun perpustakaan braille online dan digitalisasi buku bicara.
Para tenaga staf Mitra Netra pun dengan setia menyelenggarakan layanan dukungan dan pendidikan, mulai dari layanan rehabilitasi, bimbingan belajar, pendampingan baca, hingga tutorial untuk mata pelajaran tertentu, serta pelatihan komputer bagi mahasiswa guna membantu peserta didik tunanetra.
Berdirinya Mitra Netra yang telah dirasakan jasanya oleh para tunanetra di negeri ini tak lepas dari perjuangan Bambang, Direktur Eksekutif Yayasan Mitra Netra sekaligus salah satu pendiri lembaga itu.
Kegelapan yang tiba-tiba

Kegelapan datang tiba-tiba ketika Bambang duduk di kelas II SMA. Penyakit glaukoma merenggut penglihatannya. Meredupnya pandangan itu sempat disembunyikan Bambang dari teman-teman dan guru di sekolah. Ujian akhir SMA dilewatinya dengan menebak jawaban untuk soal yang tak terlihat jelas. ”Saya bisa lulus ujian akhir SMA jurusan ilmu alam itu sebuah keajaiban dan keberuntungan,” ujarnya.
Bambang begitu terkejut. Ia memberontak dan menyangkal kebutaannya. Betapa tidak? Sebelumnya, Bambang yang pandai dan jago menggambar bercita-cita menjadi arsitek. Namun, setelah penglihatannya hilang, ia merasa kehidupannya hancur. "Untuk membaca Al Quran saja saya tidak bisa lagi. Saya sudah berpendapat tidak ada lagi masa depan. Sudah operasi mata tujuh kali, tetapi kondisi tidak membaik," ujarnya.
Pada masa itu, belum banyak beredar informasi tentang kehidupan tunanetra lainnya. "Saya cuma berpikir, sambil menunggu ajal menjemput, setidaknya harus ada hiburan dan tambah ibadah," ucapnya.
Bambang kemudian belajar membaca braille untuk mengakses bacaan-bacaan yang menghibur hatinya. "Saya ingin bisa membaca Al Quran braille untuk investasi di akhirat," ujar Bambang yang saat itu menyewa guru privat braille.
Dalam suatu kesempatan, guru braille itu memperkenalkan Bambang kepada seorang tunanetra yang menjadi guru di sekolah luar biasa (SLB). Pertemuan itu membalik alam pikir Bambang yang sedang di titik nadir. "Nyata ada tunanetra yang bisa menjadi guru dan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Bambang yang menyala kembali asanya.
Mengikuti jejak guru tunanetra itu, Bambang mencoba mendaftar ke berbagai sekolah pendidikan guru (SPG) di Jakarta. Namun, rentetan penolakan ia terima. Paling menyakitkan ketika kepala sekolah tidak bersedia ditemui walaupun ada di tempat. "Itu diskriminasi besar. Sekolah itu tidak mengetes kemampuan saya dan langsung menolak," ujar Bambang.
Bambang kemudian beralih mendaftar ke kursus diklat singkat penyetaraan ijazah guru atau kursus pendidikan guru. Jika mendapatkan ijazah setara SPG itu, setidaknya dia masih bisa mengajar. Bambang kembali ditolak.
Dia tidak menyerah dan menyetujui ide seorang tantenya untuk mencoba langsung ke IKIP Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta). Namun, lagi-lagi bagian administrasi menolaknya dengan alasan mahasiswa harus sehat jasmani dan rohani. Buta warna saja tidak boleh mendaftar saat itu. Untungnya, rektor saat itu, Winarno Surakhmad, membuka jalan dengan memberi Bambang kesempatan mengikuti tes.
Selama di universitas, materi pelajaran direkam. Keterbatasan buku teks, apalagi yang dalam tulisan braille, menjadi persoalan. Bambang terpaksa banyak bergantung kepada sukarelawan pembaca. Dia berhasil lulus dengan IPK 3,74.
Mitra tunanetra

Dari perjalanan hidupnya, Bambang sampai pada kesimpulan, tunanetra tidak bisa hanya menunggu dan menuntut, tetapi harus berperan.
Bambang dan sejumlah rekannya lalu membangun Yayasan Mitra Netra sebagai fasilitas belajar, memberikan bantuan advokasi, dan pendorong terciptanya masyarakat inklusif. Dia memimpin lembaga itu.
Bambang meyakini, tunanetra mampu berprestasi di lembaga pendidikan mana pun seandainya ada lembaga pendukung yang membantu mereka belajar. Saat ini, tunanetra berada di lingkungan (lembaga pendidikan) yang belum dipersiapkan untuk mengakomodasi kebutuhan mereka.
Yayasan Mitra Netra juga mengadvokasi dan mendampingi sekolah inklusif—tempat murid yang awas dan tunanetra bersama-sama belajar—untuk meningkatkan pelayanan bagi tunanetra.
"Mengapa pendidikan inklusif itu hebat? Karena di situ dikumpulkan orang-orang berbeda, miniatur masyarakat. Dalam keheterogenan itulah mereka dididik untuk berinteraksi, saling menghargai, demokratis, dan mampu bekerja sama," ujarnya.
Bambang Basuki
Lahir: Medan, Sumatera Utara, April 1950 
Pendidikan: Jurusan Bahasa Inggris IKIP Negeri Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta)
Riwayat Kerja: 
- Guru di SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta (1982)
- Direktur eksekutif dan salah satu pendiri Yayasan Mitra Netra
Organisasi:

- Anggota kelompok kerja (pokja) persiapan penyusunan rancangan undang-undang tentang penyandang cacat (1993)
- Wakil Ketua Pokja Pengembang Pendidikan Inklusi di DKI Jakarta (2002)

Guru ujung tombak pendidikan

Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menilai guru merupakan ujung tombak masalah pendidikan di Indonesia, sebab edukasi merupakan proses interaksi antarmanusia. “Jika kita memperhatikan kualitas, distribusi dan kesejahteraan guru, saya rasa kita bisa menyelesaikan sebagian masalah pendidikan di Indonesia,” kata Anies dalam Diskusi Publik ‘Nasionalisme dan Masa Depan Pendidikan Kita’ yang diadakan MAARIF Institute, di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (23/10) malam. Dia mengatakan sistem pendidikan Indonesia saat ini belum memberikan apresiasi khusus kepada guru, padahal apresiasi terhadap guru mencerminkan bagaimana seseorang mengapresiasi masa depan bangsa. Apresiasi terhadap guru, menurut Anies, tidak selalu harus berbicara gaji, namun juga mengenai komponen pengembangan guru itu sendiri. “Penanaman nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan yang sentralistik bisa terjadi apabila guru berkualitas,” kata dia. Selain itu, menurut dia, perlu juga dilihat pendidikan sisi nonformal, yakni melalui orang tua. Anies menilai seringkali pendidikan oleh orang tua dilupakan. “Orang tua adalah pendidik yang penting, sehingga orang tua ini perlu dijangkau oleh sistem pendidikan kita. Sekarang orang tua diundang datang ke sekolah biasanya untuk sumbangan, padahal sudah waktunya diundang untuk bicara bersama-sama mengenai pendidikan,” beber dia. Dia mengatakan pembicaraan antara sekolah dengan orang tua perlu dilakukan sejak tahap sekolah dasar, sebab sekolah dasar memiliki sebaran yang sangat luas. Sementara itu masalah-masalah lain yang tidak kalah penting, menurut dia, infrastruktur pendidikan yang saat ini masih belum mumpuni, serta materi pendidikan sekolah dasar yang dinilai bertujuan menjadikan masyarakat sebagai orang urban. “Materi-materi di buku sekolah dasar selalu memakai contoh gedung-gedung yang tinggi, sehingga dampaknya materi dan cara mengajar berorientasi menjadikan anak didik sebagai masyarakat urban atau masyarakat perkotaan. Padahal Indonesia ini bukan hanya penduduk urban,” kata dia. Red: Djibril Muhammad 

Sejarah

Mengawali berdirinya SMk Penerbangan Antariksa

Sarana dan Prasarana



Gedung SMK ANTARIKSA Madiun dibangun pada tahun 1985 merupakan bantuan bank dunia dan telah memiliki sarana dan prasaranan yang cukup memadai diantaranya:


NoNAMAVOLLUASKETERANGAN
1Lahan10420m2dd
2Laboraturium bahasa2150m2Baik

Struktur Organisasi




Dengan berpedoman kepada Visi dan Misi Sekolah, Kepala Sekolah beserta Staf Pimpinan membentuk satu satuan kerja untuk memanfaatkan senua personil dan material yang sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan.

Hal ini dimaksudkan untuk mudanya membuat suatu rencana, mengorganisasikannya, dan melakukan pengawasan. Dengan pemikiran tersebut dibentuklah organisasi-organisasi kerja (Struktur Organisasi) seperti berikut :

Struktur Organisasi Sekolah

Kepala Sekolah                             H..
Wakil Bidang Manajemen Mutu                Drs.
Wakil Bidang Kurikulm                      Drs.
Wakil Bidang Kesiswaan                     Drs.
Wakil Bidang Sapras                        Drs.
Wakil Bidang Hubungan Industri             Dra.
Kepala Tata Usaha                          Dra.

Ketua Program Studi Keahlian   

Teknologi Komunikasi dan Informatika       S.Kom
Keuangan                                   S.Pd
Perkantoran                                Dra.
Tata Niaga                                 Drs.
Pariwisata                                 Dra

Visi Misi


1. Visi Sekolah
    Terwujudnya lembaga diklat Program Keahlian Airframe & Powerplant dan Teknik Mekanik Otomotif yang dapat menghasilkan tamatan yang berkualitas, unggul serta mampu bersaing di pasar global.
    2. Misi Sekolah
      -          Melatih peserta didik agar menjadi teknisi menengah kejuruan yang berdisiplin tinggi, etos kerja yang tangguh, professional, berbasis kompetensi (CBT), berwawasan global dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
      -          Melatih peserta didik agar mampu menciptakan pekerjaan sendiri (Life Skill), masyarakat dan lingkungannya.
      -         Mampu menyelenggarakan suatu lembaga pendidikan kejuruan berbasis kompetensi (CBT).
      -         Mampu meningkatkan peran SMK sebagai pusat diklat kejuruan terpadu (PPKT).
      -         Mampu memberdayakan peran SMK untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat dan lingkungan.
      -         Mampu mengembangkan iklim belajar yang berbasis kompetensi (CBT) dan berwawasan global.
      -         Mampu mengembangkan sistem pendidikan kejuruan yang berwawasan mutu dan keunggulan sesuai dengan tuntutan pasar kerja.

      Direktori Alumni


      NamaAngkatanEmail
       Amilia Marianti

       blacklight

       denisa purwasih putri
       hardianto
       HILDA ARISKA
       kiki baskoro
       Lisa Irawati
       NUSYIRWAN
       sri wiji lestari
       test
       test
       Virginia

      Prestasi Siswa

      Juara 1 LKS Kota Padang bidang Sicluse Accounting 
      yang berprestasi tersebut adalah Yelimar Lisa untuk Sicluse Accounting
      Juara 1 LKS Kota Padang bidang Office Administration 
      siswa yang berprestasi tersebut adalah Ulfa Mutia Wardani untuk Office Administration
      Juara 1 LKS Kota Padang bidang Tourism Industries 
      yang berprestasi tersebut adalah Onit Ismail Sieit untuk Tourism Industries
      Juara 1 LKS Kota Padang bidang Software Aplicationt
      siswa yang berprestasi tersebut adalah Osvaldo Arniza untuk Software Aplication
      Juara 1 LKS Kota Padang bidang IT Neworking Support
      siswa yang berprestasi tersebut adalah Aga Putra Swastika untuk IT Neworking Support
      Juara I Bungkasai Nihongo
      Juara Pertama cerdas cermat bahasa jepang di Universitas Andalas padang
      Juara LKS Tingkat Nasioanal 2010
      Diperhitungkan 10 besar bidang Networking Support

      Direktori Siswa


      NoNISNamaKelasDetail
      1TRIAL ERRORTRIAL ERRORXI B 3

      2TRIAL ERRORCICI PARAMITAXI B 3

      3TRIAL ERRORELSI FITRI YENIXI B 3

      4TRIAL ERRORERA GUMALA ASTIAXI B 3

      5TRIAL ERRORFACHRUR RAZIXI B 3

      6TRIAL ERRORFITRA JAYA KUSUMAXI B 3

      7TRIAL ERRORFITRI ANGGRAINIXI B 3
      8TRIAL ERRORFRISCA FAWZYAHXI B 3
      9TRIAL ERRORHANNA PRATIWIXI B 3
      10TRIAL ERRORHARMAINIXI B 3
      11TRIAL ERRORIFFATUL HUDALLINASXI B 3

      12TRIAL ERRORINDAH OKTAVIANIXI B 3

      13TRIAL ERRORINTANXI B 3

      14TRIAL ERRORIRVAN EVENDIXI B 3

      15TRIAL ERRORLUKMAN CANDRAXI B 3

      16TRIAL ERRORMAYA PUSPA RINIXI B 3

      17TRIAL ERRORMIA ANGGELAXI B 3

      18TRIAL ERRORMUHAMMAD FADLI RUSMANXI B 3

      19TRIAL ERRORNOFI RENIXI B 3

      20TRIAL ERRORPUJI KURNIA RAMADHANIXI B 3

      21TRIAL ERRORRAMADONAXI B 3

      22TRIAL ERRORRANI NOPELISXI B 3

      23TRIAL ERRORRESSA MAHARANIXI B 3

      24TRIAL ERRORRESTU PUTRI UTAMIXI B 3

      25TRIAL ERRORREZA ANDREANXI B 3

      26TRIAL ERRORROSA CANDRIMAXI B 3

      27TRIAL ERRORVICKY FEBRIANDIXI B 3

      28TRIAL ERRORWELA ANGRAINIXI B 3

      29TRIAL ERRORWIDYA ZULFITA SARIXI B 3

      30TRIAL ERRORWITRI MARDIANIXI B 3

      31TRIAL ERRORYELA MARLENIXI B 3

      32TRIAL ERRORYULIA ANGGRAINIXI B 3


      Prestasi Guru

      Prestasi Guru (Pendidik)
      6 tahun terakhir, mulai tahun pelajaran 2005/2006 s.d 2010/2011 :

      No.
      Kejuaraan
      Tingkat
      Tahun
      1
      Juara I Uji Kompetensi Guru
      Provinsi
      2006
      2
      Juara I Guru Teladan
      Kota
      2008
      3
      Juara III Guru Teladan
      Provinsi
      2008
      4
      Juara I Uji Kompetensi Guru
      Provinsi
      2008
      5
      Juara I Uji Kompetensi Guru
      Provinsi
      2009
      *) Kab./Kota, Provinsi, Nasional, Internasional

      Direktori Guru

      NoNIPNamaPelajaranJabatanDetail
      1
      XXX
      XXX
      XXXKepala sekolah
      2TRIALXXXBahasa Inggris-

      3TRIALXXXBahasa Indonesia-

      4TRIALXXXBiologi-

      5TRIALXXXBimbingan Konseling-

      6TRIALXXXSeni Budaya -

      7TRIALXXXBahasa Inggris-

      8TRIALXXXKimia-

      9TRIALXXXMatematika-

      10TRIALXXXBiologi-

      11TRIALXXXPendidikan Agama-

      12TRIALXXXBimbingan Konseling-

      13TRIALXXXGeografi-

      14TRIALXXXPendidikan Agama Islam-

      15TRIALXXX
      -

      16TRIALXXXGeografi-

      17TRIALXXXFisika-

      18TRIALXXXMatematika-

      19TRIALXXXFisika-

      20TRIALXXXBahasa Indonesia-

      21TRIALXXXEkonomi-

      22TRIALSXXXMatematika-

      23TRIALXXXPendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan-

      24TRIALXXXBimbingan Konseling-

      25TRIALXXXSejarah-

      26TRIALXXXMatematika-

      27TRIALXXXGeografi/Sosiologi-

      28TRIALXXXMuatan Lokal (English Public Speaking)-

      29TRIALXXXBahasa Perancis-

      30TRIALXXXEkonomi-

      31TRIALXXXPendidikan Agama Islam-

      32TRIALXXXPendidikan Kewarganegaraan (PKn)-

      33TRIALXXXKimia-

      34TRIALXXXBahasa Indonesia-

      35TRIALXXXKimia-

      36TRIALXXXFisika-

      37TRIALXXXBahasa Indonesia-

      38TRIALXXXKimia-

      39TRIALXXXTeknologi Informasi & Komunikasi (TIK)