Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Unesco Institut Internasional untuk Perencanaan Pendidikan (IIEP) mengadakan pelatihan pendidikan jarak jauh.Sebanyak 67 peserta dari tiga negara terdiri Indonesia 24 orang, Thailand 24 orang, dan Vietnam 23 orang mengikuti Program Pelatihan Jarak Jauh tentang Perencanaan Sektor Pendidikan di Asia.
Kepala Biro Program Kerja Sama Luar Negeri (PKLN) Kemendikbud Ananto Kusuma Seta mengatakan program IIEP yang dijalankan sekarang ini di Indonesia merupakan yang kedua di dunia. Program IIEP pertama berlangsung di Afrika.
"Nah yang kedua ini di Asia , yang hanya dilaksanakan di tiga negara terpilih, Indonesia, Vietnam, dan Thailand sebanyak 67 orang peserta," kata Ananto Kusuma Seta pada penutupan acara tersebut di Jakarta. Acara tersebut dihadiri Direktur Unesco di Jakarta, Anwar N Said.
Dalam rilis yang diterima wartawan, Kamis (3/10), disebutkan, dalam kerja sama itu Indonesia diwakili 24 orang terdiri 12 orang dari Kemendikbud dan 12 orang dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
"Latihan yang kita lakukan ini tidak hanya di negara masing-masing juga di kantor pusat Unesco di Paris,Perancis.Yanggmenarik pelatihan ini tidak hanya dilakukan IIEP juga menganden Universitas Hongkong juga dibantu Yayasan JP Morgan sebagai penyandang dana," ungkap Ananto.
Menurut dia, kerja sama dengan empat komponen itu, yang melibatkan kalangan akademisi, kalangan bisnis, organisasi internasional, dan pemerintah merupakan langkah maju dan terobosan luar biasa.
"Sebab selama ini kegiatan pelatihan pendidikan belum dilakukan secara internasioal yang lengkap seperti pelatihan saat ini," ujar Ananto.
Dia berharap 24 peserta dari Indonesia dapat menjadi trainer bagi daerah daerah lain.Ananto juga mengusulkan UNJ dan Universitas Hongkong dapat menjalin kerjasama membuka pelatihan pendidikan di tingkat magister.
Direktur program Unesco Institut Internaisonal untuk perencanaan pendidikan (IIEP),Hafid Abbas, mengatakan program pelatihan yang di ikuti 67 peserta itu telah berdampak positif pada perilaku profesonal peserta di tiga negara.
"IIEP mengembangkan kapasitas bidangpendidikan secara berkelanjutan melalui pelatihan,penelitian,bantuan teknis, pengembangan jaringan dengan berbagi pengetahuan,"kata Hafid Abbas yang juga Guru Besar UNJ.
Menurut dia, seluruh peserta telah mempelajari teknik teknik utama dalam mempersiapkan dan mengulas rencana sektor pendidikan.IIEP , kata dia mendukung pemerintahan dalam perencanaan dan mengelola sistem pendidikan,sehingga dapat mencapai tujuan nasional pendidikannya. (Syarief Oebaidillah)
Sumber: Metrotvnews